CONTOH LAPORAN WAWANCARA


LAPORAN WAWANCARA
MENGATUR WAKTU, KUNCI SUKSES DUNIA AKHIRAT




Nama                               : Handy Razie Dharmawan
Kelas                                : X6
No.                                   : 15

 

SMA NEGERI 1 KEBUMEN
Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 7, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012Kebumen 54316
Website : www.sman1-kebumen.sch.id E-mail : sma_1_kbm@yahoo.com


LAPORAN WAWANCARA
MENGATUR WAKTU, KUNCI SUKSES DUNIA AKHIRAT

A.     TOPIK
Ibadah dan Manajemen Waktu
B.     TUJUAN
Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh informasi bagaimana mengatur waktu agar bisa beribadah dengan maksimal berdasarkan keterangan dari Bapak Suwarno Putro sebagai guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Kebumen.
C.     NARASUMBER
Narasumber dalam wawancara adalah Bapak Suwarno Putro selaku guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Kebumen.
D.    PEWAWANCARA
Handy Razie Dharmawan, Kelas X6, SMA Negeri 1Kebumen.
E.     PELAKSANAAN
Wawancara dilaksanakan pada :
hari            : Kamis,
tanggal       : 31 Januari 2013,
pukul         : 13.00 – 14.30 WIB.
F.      TEMPAT
Wawancara dengan narasumber Bapak Suwarno Putro dilaksanakan di perpusatakaan SMP Negeri 3 Kebumen di Desa Bumirejo, Kebumen, Kebumen.
G.    HASIL WAWANCARA
1.      Profil Narasumber
Bapak Suwarno Putro merupakan salah satu guru Bahasa Jawa SMP Negeri 3 Kebumen. Beliau bertempat tinggal di daerah Kewayuhan RT 01/01, Pejagoan, Kebumen.
Beliau memiliki satu orang istri dan dua orang anak, yang pertama sudah kuliah dan yang kedua bersekolah di SDIT kelas 6. Laki-laki yang lahir di Boyolali pada tanggal 20 Juni 1963 ini masih menempuh studi di UNES (Universitas Negeri Semarang). Beliau berangkat dari Kebumen ke Semarang menggunakan motor, alas an beliau melakukan hal tersebut karena ingin menjaga sholat dan lebih hemat.
Saat kecil sampai sebelum mengajar di SMP Negeri 3 Kebumen. Beliau sempat menjadi penjual Koran, gorengan, atau makanan kecil. Beliau memiliki motto hidup yaitu “sapa salah seleh, sapa nggawe nganggo, sapanandur ngundhuh” yang berarti siapa yang salah pasti akan ketahuan, siapa yang membuat memakai, dan siapa yang menanam akan menuai.

2.      Cita-Cita dan IdolaBapak Suwarno Putro
Bapak Suwarno Putro bercita-cita dari kecil menjadi seorang guru. Beliau ingin menjadi guru karena menurut beliau guru sebagai contoh. Cita-cita mulia beliau ini bukanlah instan, tetapi beliau termotivasi oleh salah satu gurnya di SMP dulu yang bernama Bapak Sumpeno Kasman karena ingin meniru tingkah lakunya yang rapi, bersahaj, dan kalau menasehati selalu halus.
Beliau mengatakan bahwa  guru adalah figur yang layak dicontoh, bukan memberi contoh. Guru yang baik adalah guru yang mengajar dirinya sendiri untuk umat. Menurut beliau salah apabila guru tidak mengajar diri sendiri. Guru harus mampu mengendalikan diri dan guru bukanlah guru kaluk tidak mengajar diri sendiri.
Beliau terinspirasi menjadi guru salah satunya yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menurut risalah Nabi Muhammad SAW.
Idola laki-laki yang biasa dipanggil Pak Warno ini adalah Nabi Muhammad SAW karena dalam diri rasullullah terdapat uswatun khsanah(teladan yang baik). Menurut Pak Warno tidak benar bahwa sekarang terjadi krisis teladan karena sebenarnya kita masih bias meneladani akhlak-akhlak rasullullah berdasarkan kisah-kisah Nabi.

3.      Pendapat Narasumber tentang Ibadah
Beliau mengatakan bahwa tugas manusia di dunia adalah beribadah, seperti firman Allah yang artinya “tidak diciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah”. Menurut Pak Warno betapa sibuknya manusia, ketika adzan berkumandang, semua orang harus bersegera ke masjid da apabila tidak, maka manusia tersebut dianggap munafik. Salat tidak boleh dianggap remeh karena salat adalah amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah di hari akhir, apabila salatnyabaik maka amalan lain baik, apabila salatnya jelek amalan lain jelek. Itulah yang menjadi prinsip Pak Warno yang membuat beliau ingin terus meningkatkan keimanannya.

4.      Pendapat Narasumber tentang Pentingnya Waktu
Pak Warno mengatakan bahwa waktu tidak akan berhenti kecuali kiamat, karena pentingnya waktu, Allah bahkan berfirman dengan waktu pada Surat Al Ashr(demi waktu. Menurut Pak Suwarno, kita sebagai manusia tidak boleh ngendhe-ngendhe(menunda-nunda) waktu. Agar mampu mengatur waktu, kita harus latian untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Prinsip beliau dalam bekerja adalah “sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit” yang berartibahwa kita tidak boleh menunda pekerjaan agar tidak menumpuk.

5.      Pendapat Narasumber tentang Hubungan Ibadah dan Manajemen Waktu
Hubungan ibadah dan manajemen waktu menurut Pak Suwarno adalah waktunya mengaji mengaji, waktunya belajar-belajar, waktunya salat-salat.
Pak Warno menuturkan bahwa kemampuan manusia untuk beribadah sudah diukur oleh Allah sedemikian rupa. Salat lima waktu sudah diukur oleh Allah sehingga tepat sekali dengan segala aktivitas manusia. Semua ibdaha di dunia menurut beliau, sudah tidak perlu dipikirkan apakah tenaga kita mampu menjalankan semua itu karena Allah Maha Tahu dan telah mengukur kemampuan manusia.
Pak Warno mengibaratkan waktu seperti pedang, apabila tidak mampu menggunakannya dengan baik maka pedang itu akan menebas diri kita sendiri.
Menurut Pak Warno ibadah itu harus dijalani, bukan dijalankan. Kalau dijalani berarti mengalami, kalau dijalankan tidak pasti mengalami.

6.      Pesan Narasumber kepada Generasi Muda

Pesan Pak Suwarno kepada generasi muda agar senantiasa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, waktunya belajar belajar, waktunya salat salat, waktunya istirahat-istirahat. Beliau menuturkan bahwa Allah menjanjikan kepada umat Nabi Muhammad yang mencari pahala akan masuk surge dan yang tidak akan masuk beraka.
Menurut Pak Warno, Allah telah menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat serta diselingi dengan ibadah agar manusia mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Beliau juga berpesan bahwa kita harus membagi waktu tidak hanya untuk urusan duniawi, tetapi juga untuk urusan ukhrowi(akhirat) karena dunia hanya jalan untuk menuju akhirat yang kekal.

H.    HAMBATAN
Hambatan yang kami alami adalah Pak Suwarno selaku Narasumber pada awalnya tidak mau untuk diwawancarai dan meminta kepada kami agar mewawancarai Bapak/Ibu guru Bahasa Indoneisa di SMA N 1 Kebumen(Bu Tuti). Setelah kami jelaskan, Bapak Suwarno akhirnya mau untuk diwawancarai. Selain kendala tersebut, waktu yang digunakan wawancara tidak fleksibel karena narasumber sibuk dan beliau harus ke Semarang untuk melanjutkan studinya di UNES.
Kami juga harus meminta petugas perpustakaan untuk memotret karena tim pewawancara hanya pewawancara tunggal. Kami berterima kasih kepada Bu Tuti yang telah membimbing dan mengizinkan kami untuk melakukan wawancara pada mata pelajaran beliau.

                                                                         Kebumen, 8 Februari 2013
                                                                                     Penyusun,




                                                                         Handy Razie Dharmawan


LAMPIRAN

A.     DAFTAR PERTANYAAN
1.      Siapa nama lengkap bapak?
2.      Di mana bapak tinggal?
3.      Di mana tempat, tanggal, dan lahir bapak?
4.      Berapa anak bapak?
5.      Bapak masih bersekolah di mana?
6.      Apa cita-cita bapak? Mengapa?
7.      Siapa idola bapak?
8.      Menurut bapak, apakah ibadah itu?
9.      Menurut bapak, apakah manajemen waktu dan hubungannya denga ibadah?
10.  Apa pesan bapak kepada generasi muda?


B.     DOKUMENTASI








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis

Tuladha geguritan kalian gancaranipun "Jagoku"

Contoh Cerpen "Tanpa Orang Tua" oleh Hasbi Dewantara